Rabu, 16 Januari 2008

Kesadaran Berasuransi Jiwa bagi Orang Muda

Di Indonesia, meskipun di kota megapolitan seperti Jakarta, kesadaran untuk berasuransi jiwa masihlah cukup rendah bila dibandingkan dengan kesadaran menabung bahkan masih lebih rendah bila dibandingkan dengan asuransi kerugian (harta benda). Sering orang tidak dapat mengapresiasi manfaat dari asuransi jiwa dan merasa mengikuti program asuransi jiwa hanya buang-buang duit tapi tidak jelas manfaatnya atau manfaatnya tidak bisa dinikmatinya langsung (menerima uang pertanggungan setelah kematiannya).

Sesuai dengan namanya, asuransi jiwa adalah jaminan perlindungan finansial bagi penerima manfaat yaitu biasanya ahli waris ketika terkena musibah yang dapat menghilangkan jiwanya. Asuransi jiwa biasanya diperluas juga menjadi asuransi kesehatan dan jiwa namun tetap dipisahkan dengan asuransi kerugian. Untuk asuransi kesehatan, si tertanggung bisa merasakan manfaat perlindungan finansial secara langsung ketika mengalami musibah sakit. Namun tetap saya tekankan sebagai asuransi jiwa karena asuransi kesehatan biasanya hanyalah pengembangan premi dari asuransi jiwa. Alias manfaat jaminan kesehatan besarannya mengacu dan tidak melebihi dari manfaat uang pertanggungan untuk program asuransi jiwanya.

Sayangnya desakan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari ditambah dengan desakan menabung untuk memenuhi kebutuhan dalam membangun masa depan seperti kebutuhan akan rumah tinggal, kendaraan, pendidikan anak juga rencana pensiun membuat mengikuti program asuransi jiwa terasa jauh kurang penting dibandingkan dengan usaha pemenuhan kebutuhan yang disebut lainnya. Alasannya sederhana, terutama bagi individu-keluarga muda, yaitu merasa mengikuti asuransi jiwa belumlah dirasakan sebagai prioritas sehingga menundanya atau belum merasa perlu. Biasanya bilapun ada yang mengikuti program asuransi jiwa, yang mereka kejar adalah manfaat nilai tunainya. Itu karena manfaat nilai tunai/investasi yang ada pada program asuransi jiwa biasanya berjangka panjang, rata-rata mempunyai kinerja hasil investasi yang di atas bunga deposito dan memiliki program rutinitas setoran, sehingga bisa digunakan sebagai rencana jangka panjang terutama untuk rencana pendidikan anaknya nanti ataupun rencana pensiun. Tapi, hampir semua berkeberatan dengan beban premi yang harus mereka bayar karena memang mereka belum begitu mengapresiasi kebutuhan akan jaminan finansial yang disediakan oleh asuransi jiwa.

Akibatnya pada bisnis asuransi di Indonesia, seringkali etika penjualan dilanggar dengan tidak transparan dalam jumlah beban premi yang harus dibayarkan oleh calon pembeli. Juga banyak yang mempromosikan seolah-olah program asuransi jiwanya adalah selayaknya program investasi yang berbonus asuransi! Hal ini sering-kali membawa salah-pengertian. Calon pembeli mengira program yang akan dia ikuti akan seperti selayaknya program investasi, yang paling tidak sebagian besar porsi uangnya akan ditanamkan untuk investasi dan juga iming-iming kinerja yang jauh lebih tinggi daripada janji bunga deposito. Namun kemudian menjadi terkaget-kaget ketika mengetahui (mungkin setelah ikut 1-2 tahun) besarnya beban premi yang harus dia bayar membuat porsi investasinya menjadi jauh lebih kecil daripada porsi untuk buat bayar preminya. Atau ternyata hasil investasinya masih dibebani untuk pembayaran premi sehingga kinerja yang diiming-imingi yang seharusnya jauh lebih tinggi daripada deposito ternyata hasil bersihnya malah jauh lebih rendah setelah dikurangi dengan beban untuk membayar premi!

Jika kesadaran untuk berasuransi jiwa pada individu-keluarga muda masih rendah, sampai kapanpun masalah kesalah-pahaman ini tak akan terselesaikan. Ditambah lagi pada faktor strategi (baik perusahaan maupun perorangan/agen) untuk mempromosikannya sebagai model investasi berbonus asuransi. Terutama terlihat sekali pada perusahaan-perusahaan patungan bank-asuransi (bank-assurance) yang menggantungkan lini depan penjualannya pada lini-lini depan pelayanan kostumer bank. Sehingga banyak terjadi pegawai bank yang melayani juga penjualan asuransi jiwa terutama yang bersifat program asuransi jiwa + tabungan. Sayangnya banyak dari mereka tidak memahami faktor premi dan sifat kebutuhan yang khas yang harusnya dijelaskan olehnya. Melainkan sering-kali membawakannya dengan cara yang sama/tipikal dengan program-program bergaya investasi lainnya seperti penawaran obligasi, reksa-dana, dsb.

Sekali-lagi tulisan ini tetap saya tekankan pada kesadaran berasuransi jiwanya. Perluasannya dalam asuransi kesehatan dan manfaat nilai tunai, bagi saya, jika kesadaran terhadap pentingnya program asuransi jiwa tetap rendah, maka calon pembeli tetap berpotensi tidak puas terhadap premi yang dikenakan. Atau malah bisa jadi meminta program asuransi kesehatan yang TERPISAH dengan program asuransi jiwa. Atau bisa juga menuntut program asuransi + investasi dibuatkan yang mengandung premi asuransi jiwa yang paling sedikit dan porsi investasi yang paling besar. Ini semua membuat peran-serta untuk mewujudkan tujuan mulia kesadaran berasuransi jiwa bagi perusahaan-perusahaan asuransi jiwa akan sulit tercapai di Indonesia. Memang banyak keuntungan investasi yang dikaitkan dan dikeluarkan oleh perusahaan asuransi melalui produk asuransi jiwa + tabungan yang singkatnya biasa disebut sebagai produk Unit Link. Dan ada baiknya juga program asuransi kesehatan yang terpisah dengan program asuransi jiwa. Tapi sayangnya ini akan membuat calon pembeli akan menyikapi pembelian asuransi jiwa juga pun asuransi kesehatan sebagai pembelian yang untung-untungan (untunglah kalau sempat/bisa klaim), berprasangka tinggi dan sekedar pelengkap/kebutuhan tersier dimana membelinya setelah hampir semua prioritas yang lain terpenuhi. Sehingga timbul sikap yang tidak pedulian terhadap perkembangan portofolio asuransi jiwa (+ kesehatan)-nya yang berguna untuk memperbarui portofolio polis asuransinya berdasarkan resiko umur dan faktor kesehatannya. Paling-paling klien hanya mengingat dia punya jaminan berapa untuk akses jaminan kesehatannya dan terutama yang paling dipedulikannya adalah perkembangan manfaat nilai tunainya. Hampir tidak ada rencana finansial tertulis dan terintegrasi berdasarkan umur, resiko (baik finansial maupun fisik) dan potensi kebutuhan/permasalahannya.

Sepertinya terlihat tidak ada jalan untuk menggugah kesadaran. Meskipun sudah mendengar berbagai kesaksian dari generasi yang lebih tua ataupun generasai yang lain yang telah mengalami gangguan kesehatan yang mengganggu pula rencana finansialnya. Sayang sekali bila banyak yang harus mengalaminya dulu melalui orang tua sendiri atau yang dikasihinya ataupun pada dirinya-sendiri, baru timbul kesadaran tentang asuransi jiwa ataupun kesehatan. Tentu kita semua tidak ingin mengalami dulu kejadiannya. Jangan sampai seperti pada contoh pasangannya yang meninggal membuat seorang istri harus ketar-ketir melanjutkan rencana finansialnya bersama anak-anak. Atau di tinggal mati orang tua padahal adik-adik banyak yang masih belum selesai sekolahnya, dlsb. Saat-saat seperti itu adalah saat yang sangat menyedihkan karena sudah terlambat. Sedangkan orang muda sekarang masih memandang program asuransi jiwa sebagai program yang untung-untungan dan yang tidak begitu terasa langsung manfaatnya bagi dirinya sendiri.

Meski demikian, saya sendiri sebagai agen asuransi tidak menganjurkan untuk membujuk orang-orang yang kita kasihi ataupun orang-orang di sekitar kita untuk masuk program asuransi jiwa dengan mengharu-birukan perasaan mereka! Atau dengan menakut-nakuti mereka akan musibah, kematian, penyakit, dlsb. Bagi saya, cara-cara tersebut tidak menghargai privasi perasaan orang lain. Juga merupakan cara yang sangat agresif dikarenakan bagi calon pembeli hanya ada dua pilihan baginya, mengakui/menonjolkan ketakutan mereka atau terpaksa menolak diri kita. Ingat, seringkali yang ditolak bukanlah program asuransi jiwanya, tapi GAYA diri kita yang menjual seperti itu. Mereka tentu mempertahankan kenyamanan pribadi mereka dan cenderung berusaha melepaskan diri dari jerat/gangguan terhadap privasi perasaan mereka. Perlu diketahui, pendekatan yang saya lakukan langsung di lapangan dalam bertemu klien sebagian besar masihlah merupakan mengejar keefisienan dengan menyortir dan kemudian hanya mendekati calon-calon pembeli yang memang butuh atau telah sadar baik itu untuk menjual asuransi jiwanya atau untuk menjual investasinya. Itupun sebagian besar melalui referensi atau rekomendasi dari teman atau klien saya yang senang dengan gaya saya menjual. Sedangkan bila saya mendapati calon pembeli yang merasa belum butuh, yang saya lakukan adalah berusaha mempromosikan dan menyadarkan bukan melalui diri saya melainkan melalui referensi (teman atau keluarganya) yang mengenalkan calon pembeli itu ke diri saya. Tentu calon pembeli lebih mempercayai teman atau keluarganya sehingga jauh lebih efektif jika saya tetap memberikan masukan dan pendapat saya melalui diri referensi tersebut supaya kemudian dalam hubungan sosialnya, yang alaminya pesan-pesan saya akan disampaikan lagi ke calon pembeli yang saya hadapi tersebut.

Walaupun begitu, tulisan ini merupakan bentuk usaha saya selanjutnya untuk membagikan pengalaman dan pemikiran saya yang bertujuan untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran kita akan kebutuhan asuransi jiwa. Mirip seperti jaman dimana metode menabung melalui bank belum begitu dikenal. Maka meningkatnya animo masyarakat untuk menabung adalah seiring dengan kesadaran kita semua yang meningkat terhadap kebutuhan untuk keamanan menabung, transaksi bisnis melalui produk perbankan dan juga untuk mendapatkan bunga. Bahkan sampai-sampai tidak begitu dipermasalahkan lagi bila biaya administrasinya semakin tinggi dan bunga yang dijanjikan semakin rendah. Tentu hal ini butuh waktu. Dan cara yang paling nyaman dan tidak mendesak adalah melalui tulisan, baik itu bagi saya maupun bagi para pembaca yang mungkin juga telah merencanakan untuk membeli program asuransi jiwa.

KESADARAN SI PASIEN

Tolak pandang yang akan saya gunakan dalam tulisan ini untuk membujuk anda memahami tentang perlunya kebutuhan akan program asuransi jiwa bukanlah dengan menakut-nakuti. Juga bukan dengan menyebutkan berbagai keunggulan dan kecanggihan produk ataupun perusahaannya. Kesadaran akan kebutuhanlah yang menjadi sasaran saya. Namun hal ini bukan berarti bahwa kita semua secara naif tidak sadar akan pentingnya program asuransi jiwa. Saya yakin, hampir dari seluruh diri kita telah mengetahui dan menyadari pentingnya berasuransi jiwa. Namun ketika ditodong untuk ikutan asuransi jiwa, maka hampir otomatis jua bagi orang-orang yang memang belum ada niatan untuk masuk, membentengi diri dengan berbagai alasan untuk menghindar bahkan mengkonfrontasi. Di sini saya tidak mengatakan semua orang wajib masuk asuransi jiwa. Melainkan hendaknya menarik untuk dicermati reaksi-reaksi otomatis kita yang sepertinya cenderung untuk sulit melihat manfaat langsung, ungkapan-ungkapan mengapa sering dikatakan sebagai untung-untungan, prasangka yang kelewatan, dlsb. Jadi, bilapun kita ingin menolak untuk masuk ke program asuransi jiwa manapun, tolong dipastikan alasannya bukan karena tidak nyaman dipaksa untuk membeli melainkan karena memang menyadari belum/tidak butuh berdasarkan karakter agenda finansial pribadinya sendiri.

Kesadaran yang dimaksud di sini pun yang ingin saya sampaikan adalah KESADARAN SI PASIEN. Bukan sekedar sadar akan manfaat ikut program asuransi jiwa. Saya akan jelaskan lebih lanjut. Saya akan ambil contoh. Adakah yang pernah merasakan penyakit Lupus? Kalau kita baca dari Wikipedia edisi bahasa Indonesia akan saya kutip, Pada Lupus, tubuh menjadi overacting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibodi atau semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. Dengan demikian, Lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan). Setelah kita sekedar membaca dari kutipan Wikipedia edisi bahasa Indonesia tentang Lupus tersebut, kita jadi menyadari bahayanya penyakit tersebut. Namun pembahasan tentang kesadaran yang saya inginkan adalah LEBIH DARI ITU. Kita tidak sekedar tahu dari membaca kemudian sadar bahayanya. Tapi kita belumlah MENYADARI BAHAYANYA SEPERTI SAAT MENGALAMINYA LANGSUNG. Kesadaran saat kita mengetahui kita menderita Lupus pastilah sangat mengerikan. Dan tiba-tiba hal yang paling terpenting di dunia ini bagi diri kita adalah PULIHNYA KEMBALI KESEHATAN KITA SEPERTI SEDIA KALA.

Apapun yang sedang kita rasakan ketika kita lagi jatuh sakit terutama sakit berat, kita hampir langung serta-merta meminggirkan segala prioritas sebelumnya yang ingin kita lakukan dan MEMBUAT KESEMBUHAN ADALAH PRIORITAS YANG PALING UTAMA. Lebih mengerikannya lagi, jika kita menyadari penyakit kita tidak dapat disembuhkan dan dapat membuat ajal menghampiri kita JAUH LEBIH CEPAT DARIPADA YANG KITA KIRA, maka setelah prioritas untuk menyembuhkan diri dianggap gagal, maka DATANGLAH PENYESALAN-PENYESALAN. Kecuali seseorang sudah cukup berpasrah diri dan berbahagia menantikan ajalnya, namun mau-tidak mau segala rencana duniawi (juga finansial) yang tak akan dapat diselesaikannya berkelebatan di kepalanya.

Penjelasan ilustrasi di atas cukup bergaya menakut-nakuti anda? Kalau kita sekedar takut karena ditakut-takuti lalu masuk ke program asuransi jiwa, bukan itu tujuan saya ngoceh di tulisan ini.

EKSPRESI JIWA

Jiwa adalah sesuatu yang menjiwai tubuh ini sehingga bisa disebut sebagai manusia yang manusiawi. Tentu tujuan kita hidup bukanlah sekedar menimbun harta-benda atau membuat segalanya terjadi sesuai rencana-rencana. Namun terutama adalah kita dapat MENJIWAI segala yang kita rencanakan dan lakukan. Jikalau hidup tanpa menjiwainya, maka tentu tidak akan ada yang dianggap sebagai DRAMA KEHIDUPAN. Film tidak akan laku dan kreativitas juga seni akan segera menjadi kering. Secara teori bisa saja badan kita digantikan oleh robot-robot yang sanggup melakukan dan meniru apapun yang perlu atau biasanya dilakukan dalam menjalani kehidupan kita, lalu kita sendiri lenyap entah kemana yang jelas bukan di kehidupan itu. Tentu bukan itu yang kita mau bukan? Paling tidak, jika kehidupan kita terasa seperti robot, kita masih memiliki jalan-jalan pelarian dari kehidupan diri kita sendiri! Ini membuktikan sebegitu pentingnya pemaknaan atau penghayatan/PENJIWAAN dalam kehidupan kita.

Setidaknya ketika lagi melarikan diri berdugem ria adalah saat kita mencari variasi dari kebosanan hidup! Mencari variasi adalah mencari pemaknaan dan penghayatan hidup. Kita bisa kehilangan kewarasan jika terus-menerus hidup tanpa menjiwainya.

Tak usah dikatakan pentingnya faktor kesehatan supaya bisa menjiwai kehidupan. Namun dalam keadaan sakit menuju ajal pun ada orang yang juga bisa menjiwai sisa kehidupannya untuk membahagiakan dirinya sendiri. Jika kita ikut program asuransi kesehatan dengan berpikir pada saat ini hanya bisa menghayati manfaat bantuan finansial saat klaim belaka, maka tujuan kita tersebut hanyalah tujuan materi, yang dimana kita sekedar ikut program asuransi kesehatan cuma berharap beruntung saat masih bisa klaim dan diterima klaimnya. Ini membuat program asuransi kesehatan hanyalah metode lain untuk mengumpulkan harta-benda di saat musibah sakit sekalipun. Akibatnya biasanya kita akan merasa ironis karena dua hal :

Merasa uang yang diterima melalui klaim tidak dapat menutup biaya yang timbul dari penyakitnya. Hal ini karena tiadanya perencanaan yang matang dan asal masuk ketika ikut program asuransi kesehatan. Merasa beruntung karena jumlah klaim dapat menutupi biaya pengobatan. Namun seiring mulai dirinya dapat merasakan manfaat asuransi kesehatan seiring pula kecemasannya terhadap perencanaan biaya kesehatan terutama untuk penyakit kritis yang biayanya bisa sangat mahal dan bisa membuat bangkrut. Untuk yang ini biasanya pemegang polis mulai menambah portofolionya seiring dengan bertambahnya kekhawatiran. Apalagi jika penghasilannya terbatas.

Dua-duanya ironis karena dua-duanya menambah kekhawatiran akan kesanggupannya membiayai kesehatannya di masa depan. Ini dapat terjadi bilamana hidup selalu diukur oleh tingkat kecemasan terhadap kemampuan finansial. Dan biasanya tetaplah kesadaran akan asuransi jiwa (bukan asuransi kesehatan)-nya rendah. Bisa dimaklumi karena sesungguhnya yang paling dikhawatirkan oleh mereka adalah kecemasannya alias DIRINYA SENDIRI. Sedangkan salah satu kualitas kesadaran yang diperlukan dalam hal asuransi jiwa adalah EKSPRESI PENJIWAAN AKAN KEPEDULIAN AKAN ORANG LAIN. Banyak orang yang dapat mengatakan dia peduli dan bahkan menunjukkannya berulang-kali. Tapi menjiwainya? Belum tentu. Terutama jika masih mempunyai pikiran bukan aku yang menikmati manfaat asuransi jiwa walaupun pikiran itu cuma sekejap saja.

Menghayati atau menjiwai kehidupan adalah dapat merasakan langsung kehidupan pada saat ini. TERMASUK pun ketika sedang berencana. Program asuransi jiwa adalah suatu program yang merupakan penerapan dari rencana-rencana finansial anda. Rencana-rencana finansial TERUTAMA BUKAN UNTUK MENGHASILKAN KEKHAWATIRAN, JUGA BUKAN UNTUK MENJAMIN KEDAMAIAN PIKIRAN, MELAINKAN UNTUK EKSPRESI KASIH DARI JIWA ANDA TERHADAP KEHIDUPAN DIRI ANDA DAN KELUARGA ANDA SENDIRI. Mencari jaminan kedamaian pikiran sama saja mengkhawatirkan kedamaian pikiran anda. Manfaat asuransi jiwa TERASA SAAT INI JUGA. Dapatkah kita semua merasakannya? Ketika seorang yang baru saja menjadi ayah membeli asuransi jiwa walaupun atas nama demi jaminan pendidikan anak, namun sebenarnya sang ayah baru itu baru saja MENJIWAI PERANNYA SEBAGAI AYAH MELALUI PEMBELIAN TERSEBUT? Bagi saya sebagai agen asuransi, tidak masalah anda mengekspresikan penjiwaan anda terhadap kehidupan melalui membeli ataupun tidak membeli asuransi
jiwa.

Tapi saya akan sangat senang dan terharu bila saja bisa mengetahui bahwa anda membeli asuransi jiwa untuk :

Menjiwai kasih anda terhadap istri dan anak.
Menjiwai kasih anda terhadap ortu dan juga saudara kandung.
Menjiwai kasih anda terhadap orang-lain.

-Tidak sekedar mewarisi uang
Membeli asuransi kesehatan untuk :

Menyayangi diri anda dan orang-orang yang bergantung dengan anda
Menghargai kehidupan dengan menghargai pentingnya kesehatan yang tercermin dalam rencana jaminan kesehatan finansial anda. Menghargai ajal dengan sudah berusaha mempertahankan kesehatan anda untuk terus menjiwai sisa kehidupan.

-Tidak sekedar mengejar uang penggantian klaim Sekaligus berinvestasi untuk :

menggunakan sumber daya dengan bijak dan menjiwai setiap interaksi dan transaksinya supaya tidak kehilangan rasa syukur dan sifat manusiawinya.

Selamat merencanakan keuangan anda, semoga kita tidak pernah kehilangan jiwa kita.

Sabtu, 12 Januari 2008

Virus Hepatitis C dan HIV

HIV (penyebab AIDS) dan Hepatitis C memiliki beberapa kemiripan dan perbedaan yang penting. Keduanya adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit kronis. Beberapa faktor resiko seperti penggunaan obat injeksi dan transfusi darah sebelum tahun 1992 sering ditemukan kedua virus tersebut. Sekarang ini, hampir sepertiga penderita HIV, terutama yang terinfeksi dari transfusi dan jarum suntik, juga terinfeksi virus Hepatitis C.

Penderita yang terinfeksi virus Hepatitis C dan HIV, Hepatitis C kronisnya lebih cepat dibanding yang HIV-nya negatif.

Diperkirakan sekitar 180 juta penduduk dunia terinfeksi hepatitis C atau sekitar 3 persen dari populasi. Sehingga infeksi Hepatitis C lebih banyak dibandingkan HIV.

Hepatitis C dan virus Hepatitis lainnya

Meskipun semua virus Hepatitis mempengaruhi hati, Hepatitis C berbeda denga Hepatitis B dan Hepatitis A. perbedaan besarnya adalah tidak ada vaksin untuk Hepatitis C. Virus Hepatitis B sering kali ditularkan melalui hubungan seksual. Hepatitis A, berbeda dengan Hepatitis B dan C tidak menyebabkan penyakit kronis.

Hepatitis C dan Hemofilia

Penderita Hemofilia memiliki resiko terinfeksi melalui darah lebih tinggi dibandingkan populasi lainnya karena mereka secara teratur menjalani transfusi darah dan menerima produk darah lainnya.

Pada tahun 1987, prosedur inaktivasi virus mulai diberlakukan di bank darah. Dengan prosedur ini telah dilakukan pemusnahan besar-besaran pada darah yang ada karena adanya virus Hepatitis C. Namun demikian penderita Hemofilia yang menerima produk darah sebelum tahun tersebut memiliki resiko tinggi terinfeksi Hepatitis C.

Situs terkait :
pegintron.com, medicastore.com, allabouthepatitisc.com

Jumat, 11 Januari 2008

Kesulitan Makan penderita Hepatitis C

Makan yang baik kadang kala menjadi hal yang sulit anda lakukan sewaktu mengidap penyakit Hepatitis C. Penyakit ini ataupun pengobatannya yang anda terima dapat mempengaruhi selera makan anda. Cobalah beberapa cara yang direkomendasikan yang mungkin dapat membantu anda untuk menjaga kebiasaan makan yang baik.

Bila anda tidak ingin makan :
1. Makanlah dalam porsi yang sedikit
2. Sebelum makan berjalanlah untuk menstimulasi selera makan anda
Bila selera makan anda lebih baik di pagi hari :

Makanlah dalam porsi banyak, sarapan yang sehat yang memiliki kadar protein tinggi, seperti sereal panas atau hangat. Kadangkala makanan kesukaan anda tidak lagi anda rasakan sama. Hal ini terjadi karena obat yang anda konsumsi menyebabkan rasa yang tidak enak pada mulut anda atau penyakit hati anda menghasilkan zat kimia berbahaya dalam tubuh anda. Mungkin anda mendapatkan beberapa makanan yang mengandung protein, khususnya daging merah akan terasa pahit.

Bila rasa makanan tidak lagi sama :
1. Makanlah sumber lain dari protein jika daging merah terasa pahit sumber protein pilihan seperti daging ayam, ikan, kacang-kacangan, keju, yogurt, ikan tuna, telur dan selai kacang.
2. Cobalah makan pada ruangan dengan temperatur dingin atau makanan yang telah dingin jika rasa makanan tidak enak.

Bila bau makanan mengganggu anda :
1. Nyalakan kipas angin sewaktu memasak.
2. Sajikan makanan yang sudah dingin atau pada ruangan yang dingin.
3. Masaklah di luar rumah atau di microwave.
4. Gunakan kipas angin kecil untuk meniup bau dari makanan anda

Bila anda mual :
1. Makanlah makanan dengan porsi kecil setiap 2 hingga 3 jam sekali daripada makan sekaligus dengan 3 porsi tersebut, dan makanlah secara perlahan-lahan.
2. Minumlah minuman yang tidak mengandung citrus (seperti jus aple atau anggur, mimuman olah raga), dan minumlah perlahan-lahan.
3. Jika mual pada pagi hari, makanlah cracker begitu bangun pagi, dan bangunlah dari tempat tidur perlahan-lahan.
4. Hindari makanan dengan bau yang kuat dan makanan yang pedas, berminyak, atau terlalu garing.
5. Temui dokter anda jika mual terus terjadi.

Jika anda mudah kenyang :
1. Makanlah porsi yang sedikit pada waktu makan dan minumlah sesudah makan.
2. Mengemilah dengan aneka makan sepanjang hari.
3. Pilihlah makanan yang mengandung protein dan kalori tinggi.

Kamis, 10 Januari 2008

Menghadapi Kelelahan Pada penderita Hepatitis C

Lelah adalah gejala pada orang yang menderita penyakit hati, termasuk Hepatitis C. Mungkin anda merasakan kelelahan adalah salah satu gejala dari penyakit yang sangat mengganggu. Cari tahu kombinasi yang tepat dari istirahat dan olahraga dalam menghadapi rasa lelah

Membuat beberapa keputusan pada aktivitas di tempat kerja dan rumah dapat membantu anda untuk menyimpan energi. Jika pekerjaan anda sangatlah penting, pertimbangkan bagaimana mengurangi beban kerja anda. Di rumah anda dapat meminta anggota keluarga lainnya untuk membagi atau mengambil beberapa pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anda.

Tetap aktif
Salah satu cara yang dapat anda lakukan untuk mengurangi kebosanan adalah berolahraga. Meskipun hal itu sangatlah sulit untuk memulainya ketika anda lelah, olah raga dapat segera meningkatkan level energi

Aktivitas fisik capat menguntungkan bagi siapa saja yang menjalankannya, begitu juga penderita Hepatitis yang menjalankannya. Hal ini sangatlah penting, sebagai bagian untuk menghadapi kelelahan akibat penyakit kronis. Cobalah olah raga secara teratur, meskipun anda enggan melakukannya. Selain meningkatkan energi level anda, olah raga juga dapat mengontrol berat badan anda, dimana sangat penting bila anda menderita Hepatitis. Pilih tipe dan level olah raga sesuai dengan anda sewaktu anda masih fit sebelum sakit dan berapa banyak aktivitas yang masih dapat anda toleransi. Jika dulunya anda bermain tenis lapangan, anda dapat juga melakukannya lagi, jika anda pikir menyukainya. Tetapi jika ternyata tenis lapangan menjadi begitu sulit buat anda, cobalah olah raga dengan bentuk lainnya yang lebih ringan.

Walaupun bila anda sebelumnya tidak pernah olah raga, anda dapat memulainya sekarang. Ingatlah untuk menjalankannya secara perlahan-lahan.

Olah raga pilihan yang baik diantaranya: Berjalan, Berenang, Bersepeda, Yoga atai Tai Chi, Aerobik ringan di kelas atau dengan video.

Berjalan adalah pilihan terbaik. Anda dapat melakukannya dimanapun, dan berjalan adalah aktivitas yang baik untuk dilakukan bersama teman atau anggota keluarga lainnya. Sejalan waktu tingkatkan denyut jantung dan jarak tempuh anda. Perlengkapan khusus yang anda butuhkan hanyalah sepasang sepatu jalan. Jika anda melakukan olah raga jalan di luar rumah, gunakan sunscreen, gunakan pakaian yang berwarna cerah di hari yang panas dan sweater di hari yang dingin.

Keuntungan berolah raga : Mengurangi kelelahan, Memudahkan untuk tidur dan tidur lelap, Tidak mudah sakit, Meningkatkan kekuatan otot untuk menjalankan aktivitas harian, Menghilangkan stress, Menguarangi depresi dan rasa cemas, Meningkatkan rasa percaya diri.

Cukup istirahat
Istirahat yang cukup dan tidak berlebihan adalah cara lain untuk menghadapi kelelahan. Cara terbaik untuk mendapatkannya adalah menjaga waktu tidur anda sehingga anda dapat tidur secara penuh di malam hari. Anda mungkin dapat melakukan tidur siang singkat (30 hingga 45 menit) di antara kegiatan anda atau di akhir kegiatan untuk menghindari kelelahan.

Situs terkait :
pegintron.com, medicastore.com, allabouthepatitisc.com

Selasa, 08 Januari 2008

Pencegahan Penyakit Hepatitis C

Kita dapat mencegah penularan Hepatitis C. Cara penyebaran yang paling efesien Hepatitis C adalah melalui suntikan yang terkontaminasi oleh darah, misalnya di saat memakai obat suntik. Jarum suntik dan alat suntik sebelum digunakan harus steril dengan demikian menghentikan penyebaran penyakit Hepatitis C di antara pengguna obat suntik.

Meskipun resiko penularan melalui hubungan seksual kecil, anda seharusnya menjalankan kehidupan seks yang aman. Penderita Hepatitis C yang memiliki lebih dari satu pasangan atau berhubungan dengan orang banyak harus memproteksi diri (misalnya dengan kondom) untuk mencegah penyebaran Hepatitis C.

Jangan pernah berbagi alat seperti jarum, alat cukur, sikat gigi, dan gunting kuku, dimana dapat menjadi tempat potensial penyebaran virus Hepatitis C. Bila melakukan manicure, tato dan tindik tubuh pastikan alat yang dipakai steril dan tempat usahanya resmi.

Orang yang terpapar darah dalam pekerjaannya, seperti pekerja kesehatan, teknisi laboratorium, dokter gigi, dokter bedah, perawat, pekerja ruang emergensi, polisi, pemadam kebakaran, paramedis, tentara atau siapapun yang hidup dengan orang yang terinfeksi, seharusnya sangat berhati-hati agar tidak terpapar darah yang terkontaminasi.

Juga termasuk menggunakan peralatan tajam dan jarum dengan benar, mencuci tangan secara teratur dan menggunakan sarung tangan dalam pekerjaannya. Jika anda pernah mengalami luka karena jarum suntik, anda harus melakukan tes ELISA atau RNA HCV setelah 4-6 bulan terjadinya luka untuk memastikan tidak terinfeksi penyakit Hepatitis C.

Pernah sembuh dari salah satu penyakit Hepatitis tidak mencegah penularan penyakit Hepatitis lainnya. Orang yang menderita penyakit Hepatitis C dan juga menderita penyakit Hepatitis A memilki resiko tinggi terkena penyakit hepatits fulminant, suatu penyakit hati yang mematikan dan perkembangannya sangat cepat.

Dengan demikian, ahli kesehatan sangat merekomendasikan penderita penyakit Hepatitis C juga melakukan vaksinasi Hepatitis A dan Hepatitis B.

Situs terkait :
pegintron.com, medicastore.com, allabouthepatitisc.com

Sabtu, 05 Januari 2008

Faktor Resiko Hepatitis C

Karena Hepatitis C menular dari orang ke orang melalui kontak dengan darah yang terinfeksi virus Hepatitis C, aktivitas yang meningkatkan kontak dengan darah tersebut perlu dipertimbangkan sebagai faktor resiko.

Faktor resiko yang paling umum adalah pengguna obat bius suntik dan darah serta produk transfusi darah sebelum tahun 1992, Faktor resiko lain seperti tato dan tindik tubuh. Tinta atau jarum tato yang digunakan untuk membuat tato atau menindik dapat menjadi pembawa virus Hepatitis C dari satu pelanggan ke pelanggan lainnya, jika pelaku tidak melakukan sterilasasi pada perlengkapannya.

Faktor resiko lainnya adalah luka tertusuk jarum, terutama pada pekerja kesehatan, hemodialisis dan transplantasi organ sebelum tahun 1992.

Luka karena jarum suntik, yang seringkali terjadi pada petugas kesehatan, dapat menjadi alat penularan virus Hepatitis C. Probabilitas penularan virus Hepatitis C melalui jarum suntik lebih besar dibanding dengan virus HIV. Sekarang ini, pada penderita HIV ada protokol standar dalam penanganan jarum suntik untuk mengurangi resiko tertular HIV atau AIDS. Sayangnya, tidak ada protokol yang sama untuk penanganan pada penderita Hepatitis C untuk menghindari penularan melalui jarum suntik.

Pengguna Obat Bius Suntik
Dua pertiga pengguna obat bius suntik mengidap Hepatitis C. Orang yang menggunakan obat bius suntik, walaupun sekali, memiliki resiko tinggi tertular Hepatitis C. Sekarang ini, resiko terinfeksi virus Hepatitis C melalui obat bius suntik lebih tinggi dibandingkan terinfeksi HIV sekitar 60% hingga 80% yang terinfeksi Hepatitis C sedangkan yang terinfeksi HIV sekitar 30%.

Virus Hepatitis C mudah sekali menyebar melalui berbagi jarum, jarum suntik dan perlengkapan lain pengguna obat bius suntik.

Hubungan Seksual
Meskipun Hepatitis tidak mudah menular melalui hubungan seksual, prilaku seksual yang beresiko, terutama yang memilki pasangan seksual lebih dari satu, menjadi pemicu meningkatnya resiko terinfeksi virus Hepatitis C.

- Sekitar 15 % infeksi Hepatitis C ditularkan melalui hubungan seksual. Penularan melalui hubungan seksual pada Hepatitis C tidak setinggi pada Hepatitis B. Walaupun demikian, prilaku seks yang beresiko tinggi berhubungan dengan peningkatan resiko tertular Hepatitis C. Faktor resiko dari penularan Hepatitis C melalui hubungan seksual meliputi Memiliki lebih dari satu pasangan

- Pengguna jasa PSK
- Luka karena seks (kurangnya pelicin pada vagina dapat meningkatkan resiko penularan melalui darah)
- Melakukan hubungan seksual sewaktu menstruasi.

Pada pasangan yang menikah, resiko penularan meningkat sejalan dengan lamanya perkawinan. Hal ini berkaitan dengan hubungan seksual dan berbagi perlengkapan (seperti sikat gigi, silet cukur, gunting kuku dan sebagainya).

Jika anda memiliki hubungan seksual dengan orang yang memiliki faktor resiko terinfeksi Hepatitis C, anda sebaiknya menjalankan tes untuk Hepatitis C juga.

Situs terkait :
pegintron.com, medicastore.com, allabouthepatitisc.com

Jumat, 04 Januari 2008

Penyakit Hepatitis C

Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya.

15% dari kasus infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara otomatis tubuh membersihkannya dan tidak ada konsekwensinya. Sayangnya 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun. Dalam waktu tersebut, hati bisa rusak menjadi sirosis (pengerasan hati), stadium akhir penyakit hati dan kanker hati.

Penyebab Hepatitis C
Hepatitis berarti pembengkakan pada hati.Banyak macam dari virus Hepatitis C. Dalam banyak kasus, virus yang masuk ke dalam tubuh, mulai hidup di dalam sel hati, mengganggu aktivitas normal dari sel tersebut, lalu menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C kemudian menginfeksi sel lain yang sehat.

Jika anda penderita Hepatitis C, sangat penting untuk mengkonsumsi makanan sehat dan menghindari alkohol. Alkohol akan memperparah kerusakan hati anda, baik anda dalam pengobatan ataupun tidak.

Salah satu gejala umum dari Hepatitis C adalah kelelahan kronis. Kelelahan juga bisa sebagai efek samping pengobatan Hepatitis C. Rasa lelah akibat Hepatitis C dapat diatasi dengan istirahat cukup dan menjalankan olah raga yang rutin.

Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya dengan cepat. Sekarang ini ada sekurang-kurangnya enam tipe utama dari virus Hepatitis C (yang sering disebut genotipe) dan lebih dari 50 subtipenya.

Hal ini merupakan alasan mengapa tubuh tidak dapat melawan virus dengan efektif dan penelitian belum dapat membuat vaksin melawan virus Hepatitis C. Genotipe tidak menentukan seberapa parah dan seberapa cepat perkembangan penyakit Hepatitis C, akan tetapi genotipe tertentu mungkin tidak merespon sebaik yang lain dalam pengobatan.

Gejala Hepatitis C
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya.

Jika gejala-gejala di bawah ini ada yang mungkin samar :
1. Lelah
2. Hilang selera makan
3. Sakit perut
4. Urin menjadi gelap
5. Kulit atau mata menjadi kuning (disebut "jaundice") jarang terjadi

Dalam beberapa kasus,Hepatitis C dapat menyebabkan peningkatan enzim tertentu pada hati, yang dapat dideteksi pada tes darah rutin. Walaupun demikian, beberapa penderita Hepatitis C kronis mengalami kadar enzim hati fluktuasi ataupun normal.

Meskipun demikian, sangat perlu untuk melakukan tes jika anda pikir anda memiliki resiko terjangkit Hepatitis C atau jika anda pernah berhubungan dengan orang atau benda yang terkontaminasi. Satu-satunya jalan untuk mengidentifikasi penyakit ini adalah dengan tes darah.

Penularan Hepatitis C
Penularan Hepatitis C biasanya melalui kontak langsung dengan darah atau produknya dan jarum atau alat tajam lainnya yang terkontaminasi. Dalam kegiatan sehari-hari banyak resiko terinfeksi Hepatitis C seperti berdarah karena terpotong atau mimisan, atau darah menstruasi. Perlengkapan pribadi yang terkena kontak oleh penderita dapat menularkan virus Hepatitis C (seperti sikat gigi, alat cukur atau alat manicure). Resiko terinfeksi Hepatitis C melalui hubungan seksual lebih tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan.

Penularan Hepatitis C jarang terjadi dari ibu yang terinfeksi Hepatitis C ke bayi yang baru lahir atau anggota keluarga lainnya. Walaupun demikian, jika sang ibu juga penderita HIV positif, resiko menularkan Hepatitis C sangat lebih memungkinkan. Menyusui tidak menularkan Hepatitis C.

Jika anda penderita Hepatitis C, anda tidak dapat menularkan Hepatitis C ke orang lain melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan minum, kontak biasa, atau kontak lainnya yang tidak terpapar oleh darah. Seorang yang terinfeksi Hepatitis C dapat menularkan ke orang lain 2 minggu setelah terinfeksi pada dirinya.

Situs terkait :pegintron.com, medicastore.com, allabouthepatitisc.com

Kamis, 03 Januari 2008

Obat-obat alternatif

----------------------------------------------------------

Duri putri malu..
sakit kepala, baik migrain maupun sakit kepala umumnya (kecuali yang
sengaja ) dapat dikurangi bahkan diobati dengan media duri tanaman
putri malu.
caranya :
ambil duri putri malu, lalu tusukan pelan pada ujung jari tengah
sebelah kiri, atau tusukan pada tengkuk..

seperti fungsi jarum akupuntur tapi gak perlu nancep
----------------------------------------------------------

Akar Ilalang

Obat Kencing Manis

Ambil akar ilalang secukupnya, lalu rebus dengan air bersih dengan
perbandingan 3 : 1 (3 gelas jadi 1 gelas), lalu gunakan sebagai
pengganti air minum sehari, Insya Allah dalam 1-2 minggu akan ada
perubahan signifikan

----------------------------------------------------------

air... (resep dr india)

bangun pagi jgn langsung kencing... kalo bs minum sebanyak2nya air
putih (minimal 2 gelas gede). biarkan kira2 30 menitan.. baru
kencing.

untuk sirkulasi aja.. bagus efeknya.

----------------------------------------------------------

kurma nabi (azwah)

makan 3 atau 5 setiap hari. insyaAllah sehat...

----------------------------------------------------------

Asam lambung :

ambil 10 biji pinang muda, lalu rebus dengan air bersih, dipakai
untuk minum 3 hari (setiap kali minum dipanaskan terlebih dahulu),
ulangi sampai 2 minggu.

reaksi obat, Perut akan terasa mules dan mencret (lemes..), tapi akan
hilang jika kita minum air putih.

----------------------------------------------------------

Bagi yang ketergantungan Narkoba :

- Air Kelapa Hijau
- Garam dapur secukupnya
- Miyak Mawar / melati 3 tetes.

Capurkan kesemuanya dan minumkan

----------------------------------------------------------

Bagi Laki-laki yang kalah sebelum berperang :

Resep ke-1 :
- 30 biji cabe jawa
- 1 cangkir mrica
- 10 siung bawang lanang
- Gula aren
- Air secukupnya / 2 gelas besar

Kesemua bahan direbus sampai air tinggal 1 gelas, minum pagi dan
malam.

Resep ke-2 :
- 5 ekor cacing kalung
- Adas Pulosari
- Gula batu
- Air secukupnya.

Caranya :
Cacing disangrai kemudian dijadikan bubuk setelah itu campurkan
dengan bahan² yang lain setelah itu minum. Lakukan ini 1 minggu
sekali.

selamat mencoba

----------------------------------------------------------

Tiap 6 bulan sekali minum jus labu siem.. itu untuk menguatkan
pankreas.

Minum 1 sendok teh olive oil tiap hari untuk menghaluskan kulit..

----------------------------------------------------------

obat kencing manis
bahan :3kunyit,1/2 sendok garam
kedua bahan tersebut direbus air secukupnya,disaring dan diminum
diminum seminggu 2kali setengah gelas 1/2 gelas

batuk malam hari
ambil 1sendok kecap dicampur jeruk nipis dan diminum

Jerawat
timun di iris ditempelkan pada muka yg berjerawat
lakukan sebelum menjelang tidur

therapy air putih untuk membersihkan racun di tubuh
minum air putih 1 1/2 liter tiap pagi sehabis bangun pagi
dan jangan makan dulu selama 1 jam sehabis threapy air
bisa di minum pelan2 selama 1 jam yg penting jumlahnya 1 1/2liter

----------------------------------------------------------

Disarikan dari berbagai sumber

Cara Ngilangin Kutil

Anda atau keluarga anda pernah kutilan(istilah jawa) atau daging tumbuh di badan tetapi tidak mengalami perkembangan yang pesat dan tidak sakit serta susah hilangnya. Berikut ini ada tips sederhana mengatasi kutil di tubuh anda, tips ini berdasarkan pengalaman dari turun temurun nenek moyang bukan dari hasil research tetapi sudah terbukti hasilnya.

Bahan baku : buah pepaya mentah (kates istilah jawa)

Caranya :
1. Pilih kates yang masih mentah.
2. Terus dibakar sampai keliatan agak matang (keluar titik-titik air getah)
3. Setelah itu tempelkan ke bagian kutil yang ada dalam keadaan agak-agak panas. Sampai kates sudah tidak terasa panas lagi.
4. Lakukan itu tiap hari atau dua hari sekali.
5. Secara rutin selama 2 minggu. Insya Allah akan sembuh dan hilang. Copot sendiri.

Mungkin awalnya akan terasa agak gatal. Tapi tidak apa-apa karena itu reaksi awal Dijamin murah dan tidak berbahaya.


Selamat mencoba.

Rabu, 02 Januari 2008

Tips dan Cara Mengatasi Diare

Terkadang kita sebagai manusia lalai terhadap kesehatan tubuh kita, sehingga tidak bisa menghindarkan diri dari makanan yang tidak higienis atau bersih dari segala macam bibit kuman dan penyakit. Apabila kita makanan yang tidak higienis maka kita bisa terserang penyakit pencernaan yang salah satu akibatnya adalah diare atau mencret-mencret. Selain itu diare dapat disebabkan oleh keracunan bahan kimia dalam makanan, masuk angin, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dan lain sebagainya.

Diare adalah suatu kondisi di mana seseorang buang air besar berkali-kali dalam satu hari yang melebihi batas normal dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau kental disertai angin / kentut dari dalam perut. Berikut di bawah ini adalah 4 (empat) teknik atau cara untuk menanggulangi diare atau mencret-mencret.

1. Minum Air Putih yang Banyak
Sering-seringlah minum air putih yang banyak karena dengan sering buang air besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu digantikan dengan cairan yang baru. Setiap setelah BAB minumlah satu atau dua gelas air putih atau air mineral yang bersih dan sudah dimasak.

Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu pembentukan energi dan menahan diare / berak setelah habis BAB. Hindari minum kopi, teh dan lain sebagainya yang mampu merangsang asam lambung.

2. Makan Makanan Khusus
Hindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik untuk penderita susah buang air besar. Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur nasi atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta makanan yang pedas mengandung cabai dan lada.

3. Istirahat yang Cukup
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang buang-buang air akan terasa lemah, lemas, lesu, kurang bergairah, dan sebagainya. Untuk itu bagi anda yang sudah merasa sangat lemas sebaiknya meminta izin sekolah atau kantor untuk menghindari dari kemungkinan yang terburuk atau memalukan di tempat umum. Tidur sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu makan makanan dan obat harus teratur, banyak minum, beribadah dan berdoa dan lain-lain.

4. Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat
Ada baiknya anda berkonsultasi dengan dokter dan meminta obat yang tepat untuk anda, karena setiap orang memiliki karakteristik masing-masing dalam pemilihan obat. Rumah sakit, dokter praktek, puskesmas atau balai pengobatan lain yang sesuai izin depkes adalah pilihan yang tepat karena memiliki dokter yang baik dengan obat-obatan yang baik pula. Bila anda ragu datangi saja dokter lain untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Setalah mendapatkan obat minumlah obat itu sesuai dosis yang waktu yang telah ditentukan. Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat mencret, vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules dan mencret sebaiknya diminum jika perut mulas dan diare saja dan hentikan jika sudah berhenti mules dan diare. Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit penyakit lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi. Untuk vitamin terserah anda mau dihabiskan atau tidak, akan tetapi tidak ada salahnya jika dihabiskan karena vitamin baik untuk anda asalkan tidak berlebihan.